Hei,
Kulihat dirimu sedang sibuk sekarang. Kau sibuk seperti orang jaman sekarang. Di depan layar monitor selama berjam – jam melakukan hal – hal yang tak aku pedulikan. Kau terlihat nyaman dengan berbaring di atas kasur empukmu itu.
Tapi tunggu, kau dengar itu? Ah bukan, itu suara pendingin di ruanganmu. Suara membising yang satu – satunya menemanimu saat ini. Oh bukan, suara dentuman dari jam yang menambah suasana di keheningan malam. Dan ditambah lagi suara detak jantungmu yang bisa kau dengar karena heningnya malam ini. Kau mungkin berharap suara dari tetanggamu atau suara dari kendaraan yang lalu lalang. Tapi ingat, ini jam 2 malam.
Semua memang terasa sepi dan sunyi, dan bisa kau bilang nyaman. Tapi, bagaimana jika aku mengatakannya kepadamu bahwa... um... kukatakan padamu bahwa, kamu tidak sendirian.
Kamu akan merasa terganggu bukan? Baiklah, aku akan membantumu. Suruh anggota keluargamu untuk menemanimu di ruanganmu. Apa, kau tidak bisa? Kenapa? Kau malu? Oh benar, kau tinggal sendirian. Baiklah, jika tidak, bertelefonlah bersama temanmu. Kenapa kau tak bisa? kau tidak punya pulsa? Kau memang malang. Oke, lebih baik tidurlah.
Hei, kenapa kau ini? kenapa kau malah melihat sekeliling kamarmu? Aku sudah bilang padamu untuk tidur. Oh, ternyata kau hanya memeriksa keadaan. Baik, matikan lampumu. Kulihat kau sekarang kau sedang berbaring sambil menutupi setengah tubuhmu dengan sebuah selimut tebal.
Detik demi detik kau lewati, menit demi menit kau lewati. Kau tidur dengan lelap.
Kenapa kau bangun? Kenapa? Kau mendengar suara? Oh, kau mendengar suara hembusan nafas yang berat. Kau yakin jika itu bukan darimu? Oh, aku tahu kalau itu tak berasal darimu, kulihat kau ketakutan.
Kemudian kau menghadap ke tembok. Matamu tak bisa terpejam. Keringat dinginmu bercucuran. Dan sekarang apa yang akan kau lakukan? Menutupi seluruh tubuhmu dengan selimut seperti anak 7 tahun? Memang berapa umurmu? 13 tahun? Ayolah, kau sudah dewasa. Ini bukanlah hal yang menakutkan.
Kamarmu yang hanya berpenerangan jam digital milikmu. Kau menunggu sampai ketakutan ini selesai sambil mendengar suara itu yang makin lama semakin kencang dan hangat. Kulihat ini baru saja 10 menit semenjak kau tidur, tapi yang kau rasakan seolah – olah sudah berjam – jam.
Oh, ayolah. Itu hanya pikiranmu saja. Bagus. Kau membalikan badanmu sambil membuka mata lebar – lebar, dan lihat tak ada apa – apa. Sekarang lihatlah jam digitalmu. Kau mendekat ke jam digital dan ingin mengatur alarmnya. Kemudian kau menoleh ke kiri dan aku ucapkan dengan senyum yang lebar
----------------------------------
Sumber : Sevencreepy
Stay and Wait More :)
0 Response to "Katakan Hai"
Post a Comment